Suasana Jalan Kebo Iwa Selatan-Gatot Subroto Barat, Kota Denpasar, Bali, mendadak heboh setelah bom rakitan diduga ekses dari pertikaian dua kelompok preman meledak mengakibatkan dua orang cedera.
Dari lokasi, Sabtu (16/2) dini hari dilaporkan, ledakan diduga dari sejenis bom rakitan itu terjadi di depan sebuah bengkel, hanya sekitar 200 meter dari simpang empat Gatsu-Kebo Iwa arah Markas Poltabes Denpasar.
Menurut sejumlah keterangan di lokasi, ledakan terjadi mendekati Jumat tengah malam sekitar pukul 23.00 Wita dan segera mengundang kehadiran banyak polisi yang langsung melakukan pengamanan dengan memasang police line dan olah TKP. Ledakan diduga dari benda yang dilempar itu dilaporkan mengenai sebuah mobil jenis jeep dengan nomor polisi DK 833 BO yang sedang melintas, hingga kaca-kacanya pecah, selain banyak berlobang.
Kejadian kedua setelah ledakan di garasi perusahaan travel di Jalan Gatsu IV Denpasar itu, meninggalkan bekas lubang di lantai semen depan bengkel sedalam enam sentimeter dengan diameter 8,6 sentimeter. Kapolda Bali Irjen Pol Paulus Purwoko yang berada di lokasi bersama Kapoltabes Denpasar Kombes Pol Yovianes Mahar, menduga ledakan tersebut bersumber dari sejenis bom rakitan seperti yang terjadi di Gatsu IV beberapa waktu lalu.
Polisi masih melakukan olah TKP dan penyelidikan lebih lanjut guna mengetahui pelaku dan motifnya. Kapolda belum bisa menjelaskan mengenai hal tersebut. Korban diduga pengemudi dan penumpang mobil yang terkena ledakan.
Perang Preman
Sementara informasi diperoleh, ada dugaan aksi peledakan “bom rakitan” yang muncul di Jalan Kebo Iwa Selatan-Gatot Subroto Barat, Kota Denpasar, Bali, sebagai buntut dari “perang” antarkelompok preman. Dugaan tersebut dikaitkan dengan kasus pembunuhan di Deje Musik di Kuta belum lama ini, yang menewaskan dua “security” setempat juga anggota sebuah organisasi kemasyarakatan.
Petugas pada Satreskrim Poltabes Denpasar, Sabtu mengatakan, tidak hanya di Kuta, korban IB Anom Wijaya ,35, yang tewas dibantai sekelompok orang tak dikenal di Jalan Cokroaminoto, kawasan Terminal Ubung Denpasar pun, diketahui anggota sebuah organisasi tertentu.
Menurut polisi, beberapa organisasi kemasyarakatan tersebut selama ini dikenal sebagai wadah untuk menghimpun para preman atau “security” berbadan kekar. Namun demikian, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol AS Reniban mengaku kalau pihaknya belum melihat sejauh itu. “Kita tidak mempermasalahkan apakah mereka preman atau bukan, yang jelas kami hanya melakukan penanganan terhadap suatu bentuk tindak pidana,” katanya.
Dikatakan, baik yang muncul di Deje Kafe Kuta maupun di Cokroaminoto dan kini kasus peledakan di Kebo Iwa Selatan, diduga kuat adalah suatu perbuatan pidana. “Karena perbuatan pidana, kami mencari para pelakunya dengan tanpa mempedulikan apakah mereka preman atau bukan,” katanya.
Sejauh ini, kata dia, pihaknya telah berhasil meringkus empat tersangka pelaku umtuk yang di Kuta, sementara pembunuhan di Cokroaminoto dan peledakan di Kebo Iwa Selatan, masih dalam upaya penyelidikan.Kasus peledakan di Gang VII Jalan Gatot Subroto I Denpasar pun, masih dalam penyelidikan polisi.
Bantah
Reniban juga membantah kabar yang menyebutkan bahwa dalam kasus peledakan “bom rakitan” di Jalan Kebo Iwa Selatan-Gatot Subroto Barat, Kota Denpasar, dibarengi dengan aksi tembak-menembak.“Tidak ada bekas letusan senjata api di Jalan Kebo Iwa Selatan. Ini dibuktikan dengan tidak ditemukannya satu butir pun proyektil dan selongsong peluru senjata api di tempat kejadian,” kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol AS Reniban, di Denpasar, Sabtu.
Ditemui di lokasi peledakan, Kabid Humas menyebutkan, kalau saja dalam aksi peledakan itu dibarengi dengan berondongan senjata api, tentu di tempat kejadian akan ditemukan sisa selongsong atau bahkan proyektil peluru yang menempel di suatu tempat. “Demikian juga pada mobil Daihatsu Taft DK 833 BO yang penuh lubang, tidak ditemukan sebutir pun proyektil peluru senjata api,” katanya.
Minggu, 17 Februari 2008
Bali Dibom Preman, Dua Cedera
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Write Comments