Amerika Serikat siap membantu militer Indonesia dengan cara apapun yang mampu dilakukan. AS juga akan melihat prospek yang bisa diintegrasikan dengan Indonesia atas kerjasama yang lebih erat kedua negara di wilayah Asia.
Menteri Pertahanan AS menyampaikan hal tersebut Senin (25/2) dalam konferensi pers bersama di kantor Presiden, Jakarta usai pertemuan selama 30 menit dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang didampingi Menko Polhukam Widodo AS, Menhan Juwono Sudarsono, Mensesneg Hatta Rajasa, Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda dan Staf Khusus Kepresidenan Urusan Luar Negeri Dino Patti Djalal.
Dalam pertemuan itu, Gates mempertegas kembali hubungan pertemanan antara AS dengan RI. Indonesia, katanya, adalah negara yang menjadi pemimpin regional yang penting dengan jangkauan global, yang ditunjukkan dengan partisipasi pasukan perdamaian Indonesia seperti di Lebanon dan beberapa negara lainnya.
"Kami mendiskusikan bagaimana AS bisa bekerja dengan Indonesia secara berkelanjutan untuk memperkuat tonggak konstitusi dalam demokrasi modern yang stabil. Salah satu tonggak tersebut adalah militer, yang secara khusus kami bicarakan bagaimana AS bisa berkontribusi dalam upaya yang sedang berjalan dalam reformasi militer Indonesia dan membangun kapasitasnya terutama dalam di wilayah udara dan perairan, dengan pelatihan dan peralatan," kata Menhan Gates.
Menhan Juwono, sementara itu, mengatakan bahwa pertemuan dengan Yudhoyono itu membahas peningkatan kerjasama antara kedua angkatan bersenjata khususnya pelatihan perwira, dan peningkatan kemampuan berbagai alutsista untuk TNI. "Upaya peningkatan kemampuan pesawat Hercules angkut, dan pesawat tempur F-16 akan disediakan pemerintah AS agar kita bisa meningkatkan kemampuan kekuatan pokok minimum," kata Juwono.
Selain itu, Presiden juga membahas perkembangan di Timur Tengah dan Irak. Juwono mengatakan, Gates memberikan masukan tentang perkembangan situasi di lapangan di Irak maupun di Palestina, karena menurut Gates, Indonesia memainkan peran yang cukup besar dalam peta dunia. Indonesia adalah kekuatan regional di Asia Tenggara tapi berdampak pada seluruh dunia.
Dalam kesempatan lain dihadapan delegasi Indonesia Council on World Affairs, Menhan AS mengaku selama ini diakui bahwa kedua negara memang tidak sepenuhnya mulus, namun meyakinkan bahwa hubungan RI-AS tetap bertahan lama karena kedua negara memiliki beberapa prinsip yang sama, antara lain, prinsip toleransi, pluralisme, dan kebebasan beragama.
Dia juga mengatakan bahwa kerjasama regional ini akan sangat berdampak pada perkembangan ancaman nuklir dari Korea Utara. Untuk menghadapi tantangan-tantangan itu, perlu adanya integrasi antar negara yang kuat, dan tidak secara individu. Sebelum mengakhiri pidatonya, Gates memberi salam dengan mengatakan: "Indonesia raya, merdeka, merdeka."
Selasa, 26 Februari 2008
AS: RI Tonggak Utama Keamanan Asia Tenggara
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Write Comments