Peneliti di London tengah melakukan rekayasa genetika terhadap nyamuk dengan mengumpulkan nyamuk dalam sebuah tempat yang tertutup semacam kelambu.
Para ilmuwan telah merekayasa ratusan nyamuk secara genetika dengan harapan serangga pengisap darah ini tak menyebarkan penyakit mematikan, seperti malaria dan demam berdarah dengue.
"Kami tidak memiliki sesuatu yang kita bisa bergantung padanya untuk mengatasi malaria," kata Andrea Crisanti, ahli malaria yang bertanggungjawab atas rekayasa genetik nyamuk di Imperial College London.
Malaria membunuh hampir tiga juta orang di seluruh dunia setiap tahun, sebagian besar di sub-Sahara Afrika.
Jutaan kelambu telah dibagikan di kawasan itu, dan desa-desa di sana juga telah disemprot dengan insektisida. Namun tetap saja muncul kasus malaria yang cukup signifikan.
Setelah gagal dengan cara itu, PBB belum lama ini mengumumkan sebuah kampanye untuk membagikan kelambu bagi mereka yang membutuhkan pada 2010.
Sejumlah ilmuwan berpendapat bahwa menciptakan nyamuk mutan yang tahan terhadap penyakit mematikan ini mungkin mampu mengatasi penyebaran penyakit itu lebih baik.
Bill & Melinda Gates Foundation mendukung penelitian itu dan telah menyumbangkan hampir US$ 38 juta untuk program rekayasa genetika sehingga dapat mencegah nyamuk menyebarkan penyakit malaria atau demam berdarah dengue.
Senin, 23 Juni 2008
Atasi Malaria dengan Nyamuk Rekayasa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Write Comments