Selasa, 22 Januari 2008

Pembangunan Bandara Kualanamu Lambat

Pembangunan Bandara Kualanamu, Deliserdang, pengganti Bandara Polonia Medan dinilai lambat. DPD RI, katanya, akan menggebrak Menteri Perhubungan dan instansi terkait di Jakarta untuk mempercepat pembangunannya.

"Pembangunan bandara baru di Sumatera Utara hanya janji-janji saja dan hingga kini kesan kami belum ada apa-apa di lapangan," kata Wakil Ketua DPD RI Irwan Gusman menjawab pertanyaan wartawan di VIP room Bandara Polonia Medan setiba dari Jakarta, Senin (21/1).

Menurut Irwan, Sumatera Utara dan Medan pada umumnya mempunyai pintu gerbang terbesar untuk arus kunjungan pariwisata dan investor ke daerah ini.

"Kalau pintu gerbang seperti bandara tidak siap-siap bagaimana orang mau datang, padahal pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara setiap tahun tergolong besar," ujar Irwan dibenarkan anggota DPD RI asal Sumut Parlindungan Purba, SH.

Menurut Irwan, terdapat berbagai kendala menyebabkan pembangunan mega proyek itu masih tertunda. Pertama, pihak penentu pekerjaan tidak pernah memberi peluang kepada pengusaha Sumatera Utara atau pengusaha lokal.

"Bagaimana bisa cepat selesai," kata Irwan yang membidangi 10 provinsi di Indonesia bagian barat.

Dia turun ke Sumatera Utara dalam rangka melihat keberhasilan infrastruktur pembangunan, baik di bidang industri seperti kelangkaan arus listrik Inalum, gas, jalan, jembatan dan lainnya di Sumatera Utara.

"Ini sebagai masukan bagi kami untuk melaporkan kepada pemerintah pusat terutama listrik hidup padam di Sumatera Utara dan gas tergolong langka, sehingga 11 perusahaan sarung tangan (glove) di KIM menutup industrinya," katanya.

Bahkan Parlindungan Purba mengakui belakangan ini harga semen mencekik leher di Tebing Tinggi dan P. Siantar, namun setelah ada eksen dari DPD RI harga semen mulai menurun menjadi Rp35 ribu hingga Rp 40ribu per zak dan sudah mudah diperoleh.

Namun yang menjadi masalah sekarang, lanjutnya, harga besi memberatkan masyarakat dan kalangan pengembang sedang melaksanakan pembangunan.

Irwan maupun Purba mengakui, Selasa (22/1), 32 anggota DPD RI melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Utara. Ikut dalam rombongan Ratu Hemas, Ichsan Lelembah dan lainnya.

Mereka Selasa (23/1) malam akan mengadakan pertemuan internal di Medan dan membahas amandemen UUD 1945. Selama ini aspek itu sering dibicarakan oleh kalangan DPR RI. Mereka rencana akan berada di daerah ini hingga 25 Januari 2008.



Tidak ada komentar:
Write Comments