Minggu, 27 November 2011

Jangan Ragukan Air ZamZam Yang Dibagikan



Sejumlah jemaah meragukan kemurnian air zamzam 5 liter yang dibagikan setiba kembali ke debarkasi masing-masing sehingga mereka kecewa tak boleh menentang zamzam hasil keringat sendiri. Misi haji Indonesia menampik keraguan tersebut.

"Air zamzam itu murni, tidak perlu ragu-ragu. Zamzam yang diberikan bukan oplosan, ada perusahaan tersendiri yang dikontrak memberikan air zamzam kepada jemaah," tegas Kepala Misi Haji Daerah Kerja Madinah, Akhmad Jauhari tadi malam.

Jauhari menuturkan, tahun ini kebijakan membawa benda cair diberlakukan sangat ketat oleh pihak penerbangan. "Tahun sebelumnya ada tolerir benda cair dalam kopor. Tapi tahun ini sangat ketat," ujarnya.

Akibat pengetatan ini, beberapa kloter mengalami keterlambatan terbang. "Karena sebagian jamaah mencoba-coba membawa zamzam. Kalau lolos ya alhamdulillah, kalau tidak lolos, ya bukan rezekinya," kata Jauhari.

Pemikiran jamaah ini yang perlu diluruskan. Sebab bila ditemukan benda cair di kopor jemaah, akan menjadi masalah, kopor terpaksa dibongkar. "Ini akan menambah waktu proses check-in jemaah maupun check-in barang. Bila jemaah mematuhi imbauan panitia petugas haji, tentu masalah tidak akan berkepanjangan," ungkap Jauhari.

Beberapa hari sebelumnya, Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Syairozi Dimyati, mengatakan mulai tahun ini pemerintah Arab Saudi melakukan pengetatan pengiriman air zamzam. Jamaah tidak lagi bebas membawa pulang air zamzam seperti dulu. "Aturan ini oleh pemerintah Arab Saudi dibuat menyusul adanya kajian dari salah satu lembaga di Eropa yang terkesan menyudutkan posisi Arab Saudi. Kajian itu menyebutkan bahwa higienitas air zamzam patut diragukan. Nah, untuk menjaga nama baik Kerajaan dan juga umat Islam, air zamzam tersebut tidak boleh dibawa keluar kecuali yang dikemas resmi oleh pemerintah Arab Saudi melalui Maktab Zamazima,” kata Syairozi.

Menurut dia, aturan pengiriman air zamzam itu diberlakukan tahun ini. Namun, Syairozi mengaku telah meminta dispensasi kepada Kementerian Haji Arab Saudi karena maskapai Garuda sudah menjalin kontrak pemesanan air zamzam kepada sebuah perusahaan. Air zamzam ini sudah dikemas untuk diberikan kepada jemaah haji setibanya di Tanah Air.

Menurut kepercayaan Islam, zamzam muncul saat Ismail - anak Nabi Ibrahim dari istri bernama Siti Hajar - yang masih bayi, menangis kehausan sekitar 2000 tahun sebelum masehi. Hajar lalu berlari antara bukit Safa dan Marwah untuk mencari air hingga 7 kali pulang-pergi karena ASI-nya telah kering. Ketika dia menjenguk bayinya di sela mencari air, ada pancaran air dari kaki bayi Ismail yang memukul-mukul tanah sembari menangis.

Air itu tak berhenti, hingga Hajar berujar, "zamzam!" (berhenti! berhenti!). Umat Islam meyakini sumur zamzam tak pernah berhenti mengalir hingga kini meski telah diminum oleh jutaan jemaah umroh dan haji.

Tidak ada komentar:
Write Comments