Minggu, 18 September 2011

Sistem satu wilayah bahayakan PSMS



Abey - Euphoria lolosnya PSMS sebagai salah satu calon peserta kompetisi PSSI level 1 sepertinya segera berakhir. Pasalnya hasil Rapat Komite Eksekutif PSSI kemarin, PSSI kini berubah pikiran untuk tetap menggunakan format satu wilayah. Meralat keputusan sebelumnya soal kompetisi dua wilayah.

Artinya klub-klub pun dirampingkan. Dari 32 klub rencana awal, PSSI kemungkinan menetapkan maksimal 20 klub. Verifikasi ulang pun akan dilakukan. Bahkan kali ini akan lebih ketat.
Bahkan Anggota Exco, La Nyalla mengatakan 15 klub ISL musim lalu akan mendapat keutamaan dari PSSI untuk verifikasi. Jika demikian sisa slot peserta untuk tim-tim lain tentu tak lagi banyak.

Nah, ini merupakan sinyal bahaya bagi PSMS Medan. Betapa tidak, status PSMS sebagai penghuni level kedua, Divisi Utama tentu membuat Ayam Kinantan tak berada dalam zona diutamakan itu.

PSMS pun kalang kabut. Plt Ketua Umum PSMS, Idris, kini memprotes sikap plin plan PSSI yang merubah aturan soal kompetisi dua wilayah. Menurutnya PSSI harusnya bisa menjelaskan kondisi Indonesia yang tak sama seperti Eropa sehingga belum bisa menggelar kompetisi dua wilayah.

"Harusnya memang dua wilayah. Letak geografis kita kan tidak memungkinan untuk satu wilayah. Tentunya pembiayaan klub membengkak. Bahkan luas wilayah kita lebih besar dari Brazil yang sampai saat ini masih menggunakan dua wilayah,” tukas Idris.

Wajar jika PSMS kelimpungan. Pasalnya PSMS juga tidak sedang berada dalam kondisi safety untuk bisa melewati ujian verifikasi yang disebut-sebut ketat itu. Lihat saja Stadion Teladan yang sampai sekarang tak juga disentuh untuk dibenahi. Belum lagi kondisi internal yang tidak sehat. Persiapan teknis perekrutan pemain juga tidak maksimal.

Tidak ada komentar:
Write Comments