Pria ML Alasan Fisik, Kalau Perempuan?

Mengapa berhubungan seks? Ragam jawaban yang diperoleh dari pertanyaan itu hampir setara dengan jumlah orang yang ditanya. Menariknya, sebagian jawaban itu amat khas menunjukkan perbedaan jender.

Sebuah survei dilakukan terhadap 444 mahasiswa yang ternyata memberikan 237 alasan berhubungan seks.

Studi lanjutan dilakukan kepada 1.500 mahasiswa tingkat sarjana yang diminta memberikan alasan dari setiap jawaban yang diberikan.

Dari hasil analisa, seperti yang dimuat dalam jurnal Archieves of Sexual Behavior, jawaban responden dapat digolongkan dalam empat katagori, yakni berhubungan seks karena alasan fisik, pencapaian, emosional, dan rasa tidak aman.

Dari 25 alasan berhubungan seks yang paling banyak dikemukakan, 20 di antaranya sama-sama diajukan kepada mahasiswa pria dan perempuan, walaupun urutannya tidak sama, dan hanya enam alasan yang urutannya sama.

Urutan pertama karena alasan tertarik dengan orang itu, alasan keenam karena terangsag dan ingin menyalurkan hasrat, alasan ketujuh semata-mata karena nafsu.

Alasan ke-15, karena menarik sebagai petualangan, alasan ke-19 karena orang itu benar-benar membangkitkan gairah. Alasan pada posisi 32, adalah karena ingin mencoba teknik dan posisi baru.

Alasan yang lain bervariasi, dari mulai fisik seperti karena berhubungan seks memberikan rasa senang atau alasan spiritual untuk mendekatkan diri dengan Tuhan. Atau alasan pragmatik seperti orang itu menawarkan sejumlah uang.

Hasil survei itu pula memberikan kesimpulan bahwa lelaki berhubungan seks lebih karena alasan fisik dan juga merasa tertantang untuk menemukan pengalaman seksual yang baru.

Lelaki cenderung ingin memuaskan pasangannya, dan mereka mengatakan seperti mendapat peningkatan status sosial jika berhasil berhubungan seks. Pria juga mengatakan memdapatkan lebih banyak orgasme dibanding responden perempuan.

Sementara perempuan memberikan alasan lebih bersifat emosional seperti pernyataan rasa sayang terhadap pasangannya.

Dalam perkara jender, peneliti mengatakan agak sulit menghilangkan faktor bias dari jawaban responden. Faktanya, urutan kesamaan jawaban yang diberikan didominasi reponden lelaki. Sedangkan survei ini tidak menyertakan evaluasi psikologis.

Namun demikian, hasil survei ini menunjukkan kompleksitas populasi dan konsep seksualitas.