Kamis, 10 Januari 2008

Ku Katakan Pada Mu

Masih sulit kau memahami bibir yang bicara dan berubahnya roman muka
Pandang mataku saat bicara lihat pipiku akan kau lihat ribuan jejakmu
jika enggan untuk bicara diam akan katakan lebih dari maksudnya
Tentu kau tahu api sulit padam jika membara
Besarnya ombak tergantung dari angin yang mendera

Sulit memahami manusia
Mengungkap kesedihan dengan tangis
Mengungkap kebahagiaan dengan tawa
Tetapi keduanya meneteskan air mata
Mengawali hidup dengan rasa sakit, menjalani hidup dengan rasa sakit, dan mengakhiri hidup dengan rasa sakit
Mengawali cinta dengan harapan, menjalani cinta dengan kekhawatiran, dan mengakhiri cinta dengan kekecewaan
Jika awal cinta indah mengapa tidak pada awal dan akhir ceritanya
kesedihan didalamnya pun indah jika benar-benar mencinta
Karena tiap manusia hanya mencintai dirinya

Tak perlu merasa terancam
Aku tidak sedang menodongkan cinta
Aku hanya bercermin padamu
Apa engkau takut pada kata-kata yang terganti tajamnya goresan pena
Jangan mengiba seperti tanah gersang memandang langit
Jangan takut tajamnya pena tak mengiris urat nadi

Yang jauh dari cinta membeku seperti salju dan yang terlalu dekat dengan cinta akan menangis seperti awan
Api menghangatkan tapi jangan terlalu dekat luka bakar selalu terasa menyakitkan

Menurutmu cinta adalah jawaban akhir dari segalanya
Penolakan bukan vonis mati bagi terdakwa, bagiku seperti kebangkitan setelah mati
Awal cerita barulah dimulai

Jika kau bersikeras anggapalah cupid membidikkan panah tidak tepat pada sasarannya
Bila masih sulit untuk percaya,basuhlah muka, hiruplah napas dalam,dan pejamkan mata
Aku belumlah harapkan cinta

By : a-Bey`

Tidak ada komentar:
Write Comments